MULTIMEDIA DAN PENDIDIK
Pada postingan dulu pernah mengulas tentang media inforamsi,
komputer, keyboard dan shopware. Sekarang kita kupas soal multimedia, tetapi
tetap di hubungkan dengan saya sebagai
pendidik. Sangatlah menarik bagi seorang pendidik dalam menyampaikan materi, karena
bagi seorang pendidik mengajar itu adalah suatu seni , dan jika seorang
pendidik sadar bahwa dirinya seorang pendidik akan sangat menyenangkan serta
peserta didikpun akan lebih bersemangat dalam menerima informasi berupa ilmu
dari pendidik.
Disini saya akan mencoba untuk memberikan sedikit
paparan atau informasi mengenai MULTIMEDIA, walaupun yakin banyak yang sudah
memosting atau memberikan informasi mengenai multimedia.
Mari kita lihat sejarah tentang
MULTIMEDIA..........
Sejarah
Multimedia
Istilah multimedia berawal dari
theater, bukan computer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu media
seringkali disebut pertunjukan multimedia. Dimana pertunjukan multimedia
mencakup monitor video, synthesized band dan karya seni manusia sebagai bagian dari
pertunjukan.Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan
diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987 dan pengumuman oleh IBM
pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan
video adapter card bagi PS/2.
Hypercard
Sejak permulaan tersebut, hampir
setiap pemasok perangkat keras dan lunak melompat ke multimedia. Sehingga pada
tahun 1994, diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan system multimedia di
pasaran. Citra visual dapat dimasukkan ke dalam system dari paket perangkat
lunak yang menyatukan digital, dan dari kamera video, pita dan piringan video,
dan scanner optic. Input audio dapat dimasukkan melalui microfon, pita kaset
dan compact disk.
Perangkat Multimedia
Lewat tahun 70-an pengguna micro
komputer telah dapat mambantu menjelaskan masalah-masalah dan mempercepat
penyelesaian pekerjaan sehari-hari. Penggunaan komputer juga dapat menyebarkan
informasi dan juga dapat menyajikan hiburan kepada pengguna komputer dan
komputer saat ini bukan menjadi barang yang baru ataupun mewah tetapi menjadi
suatu kebutuhan. Ini menunjukan efolusi dan perkembangan penciptaan teknologi
komputer multimedia.
Secara bahasa, multimedia terdiri
dari dua suku kata, yaitu multi dan media. Multi berati banyak atau
bermacam-macam, sedangkan media berarti alat atau sesuatu yang digunakan untuk
menyampaikan informasi (pesan). Jadi, menurut bahasa multimedia dapat diartikan
alat-alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi.
Pengertian multimedia menurut
istilah adalah penggunaan sarana (media) yang menyajikan kombinasi (gabungan)
berbagai elemen informasi, seperti animasi, video, teks, suara, graphics,
maupun gambar yang bersifat interaktif yang bertujuan menyampaikan informasi,
atau sekedar memberikan hiburan kepada si peneriman.
Sedangkan menurut pendapat beberapa
ahli, pengertian multimedia cenderung beragam, namum tentunya memiliki
substansi yang sama. Berikut adalah beberapa pengertian multimedia menurut
beberapa ahli:
Mc. Comick, 1996
Kombinasi dari tiga elemen : suara, gambar dan text.
Rosch, 1996
Kombinasi dari komputer dan video.
Hofstekter, 2001
Multimedia dalam konteks komputer adalah pemanfaatan komputer
untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan
tool yang memungkinkan pemakaian berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.
Robin dan Linda, 2001
Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan
interaktif yang mengkombinasikan teks-grafik, animasi, audio dan video.
Turban, dkk., 2002
Kombinasi dari paling sedikit dua media input dan output.
Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan
gambar.
Multimedia dapat dikategorikan
menjadi 2 macam, yaitu mulitimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia
linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun
yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial
(berurutan / lurus), contohnya : TV dan film. Sedangkan multimedia interaktif
adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol (atau alat bantu
berupa komputer, mouse, keyboard dan lain-lain) yang dapat dioperasikan oleh
pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang diinginkan untuk proses
selanjutnya. Contohnya seperti aplikasi game. Multimedia interaktif
menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafik,
audio, dan interaktivitas (rancangan).
Multimedia
dapat disajikan dalam beberapa metode, antara lain :
Berbasis kertas (Paper-based), contoh :
buku, majalah, brosur.
Berbasis cahaya (Light-based), contoh :
, transparansi.
Berbasis suara (Audi-based), contoh :.CD
Players, tape recorder, radio.
Berbasis gambar bergerak (Moving-image-based),
contoh : televisi, VC, (Video Cassete Recorder, film.
Berbasis Digital (Digilatally-based), contoh : komputer.
Multimedia sebenarnya adalah
suatu istilah generik bagi suatu media yang menggabungkan berbagai macam media
baik untuk tujuan pembelajaran maupun bukan. Keragaman media ini meliputi teks,
audio, animasi, video, bahkan simulasi. Tay (2000) memberikan definisi
multimedia sebagai : Kombinasi teks, grafik, suara, animasi dan video. Bila
pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol maka hal ini disebut
multimedia interaktif. Lalu ketika media belajar disajikan dalam bentuk audio
yang dikemas analog dengan pita kaset, baik sebagai suplemen buku materi pokok,
maka media tersebut kita kenal dengan istilah media audio. Media audio ini
terpisah dengan buku teks, sehingga ada dua media, yang satu dengan teks dan
satu lagi media audio. Disinilah istilah ini sering dipadankan dengan multi
media, yaitu pemakaian lebih dari satu media dalam proses pembelajaran. Dam
ketika media teks dikemas dengan webpage lalu disisipi dengan file audio,
animasi, dan gambar diam pada halaman web tersebut maka konvergensi, penggabungan
antar empat elemen sudah terjadi maka padanan minimal multimedia sudah
identifikasi, sebagai bahan ajar yang multimedia, kata multimedia disatukan dan
tidak dipisahkan seperti mutli media.
Sehingga kombinasi teks, grafis,
dan elemen audio kedalam satu koleksi atau presentasi menjadi multimedia
interaktif ketika anda memberikan kontrol kepada pengguna terhadap informasi
apa yang dilihat dan dilihat. Multimedia interaktif menjadi hypermedia ketika
desainernya menyediakan sebuah struktur dari elemen-elemen yang dilink dimana
seseorang pengguna dapat bernavigasi dan berinteraksi, Tay (2004).
Multimedia
dalam pendidikan
Lembaga pendidikan merupakan
salah satu institusi yang membutuhkan produk multimedia interaktif. Dengan
keunggulan yang dimiliki multimedia seperti disinggung didepan menjadikan
multimedia interaktif menjadi salah satu solusi mengatasi keterbatasan dalam
belajar. Kendala siswa dalam memahami benda abstrak, benda terlalu kecil atau
besar, pengamatan terhadap obyek yang berbahaya dapat disajikan dengan
mengesankan lewat mutimedia pembelajaran. Model interaktif yang diciptakan
dikolaborasi berkonsep edutainment menjadikan multimedia dimasa mendatang
memelopori perubahan yang radikal dalam pengajaran. Perubahan radikal yang
dianalogikan disini adalah ketika anak didik kelaur dari pakem-pakem pengajaran
yang otoriter, kaku, kerjakan ini, kerjakan itu dan sebagainya. Keleluasan anak
didik dalam suasana belajar yang nyaman bisa menjadi impian anak didik untuk
keluar dari pakem-pakem klasikal.
Bertolak dari pedoman-pedoman
dalam penyampaian bahan pembelajaran dengan media, bahwa jenis media yang
mandiri atau multimedia bisa dijadikan salah satu sumber barangkali akan
dijadikan pusat oleh anak didik dalam belajar. Meskipun Gagne,1971 (Munir, 2008)
menyatakan, bahwa tidak satu media yang sempurna yang dapat memenuhi semua
keperluan yang diinginkan. Tidaklah menjadi alasan untuk tidak mengembangkan
jenis media yang lain. Terlebih sekarang multimedia bukan saja menjadi
keinginan saja, namun multimedia sudah menjadi kebutuhan, bukankah kita sama
sama mempunyai keterbatasan? Justru dengan kombinasi dan konvergensi bukan saja
dari media, namun kombinasi dan konvergensi pendekatan, model, metode, strategi
dan teknik pengajaran akan menciptakan kondisi yang mendekati ideal.
Apa yang dilakukan oleh
insan-insan kreatif penuh bakat dan semangat dari desainer-desainer Bamboomedia
untuk mewujudkan sebuah produk multimedia dalam kemasan CD interaktif telah
membuka mata kita bahwa produk yang di tahun 1997 tidak dilirik sama sekali,
sekarang bahkan diburu habis. Puluhan konten multimedia telah diproduksi,
beberapa pengharagaan berhasil diboyong. Masih segar dalam ingatan bagaimana
desainer Bamboomedia pernah berujar, Bali bukan saja dikenal sebagai daerah
pariwisata, melainkan dikenal juga sebagai penghasil CD Multimedia interaktif.
Terbukti ! Bamboomedia telah menjadi inspirasi dikalangan calon-calon desainer
berbakat yang lainnya. Penerapan dan uji coba penggunaan CD Multimedia
interaktif pada jurusan teknologi pendidikan dan lembaga kursus telah
membuktikan terciptanya atmosfir baru yang nyaman dalam belajar. Dengan
mengusung Freedom of Learning dalam setiap kemasan sampul CD interaktif
keluaran Bamboomedia memang tidak berlebihan. Penggunaan CD Multimedia yang meluas
dikalangan lembaga pendidikan (sekolah) sebenarnya, disini terjadi perubahan
dari model pembelajaran “transisi” atau “siswa pasif” ke model Kolb tentang
“pembelajaran eksperiensial” atau “siswa aktif”, Tay ( 2004). Dalam hal
pendidik berbagi dengan multimedia interaktif, guru atau pendidik lebih sebagai
pembimbing dan mentor, fasilitator pembelajaran, yang mempimpin sekaligus
mengelola proses pembelajaran, bukan sebagai penyedia informasi yang utama,
bukan sebagai pusat yang utama ketika pembagian porsi bisa ditangani oleh
multimedia interaktif.
Contoh produk CD Multimedia
interaktif Bamboomedia untuk pembelajaran Adobe Photoshop 6. GUI ( Grafic user
interface) di bangun dengan software macromedia flash. Menu utama terletak
dibawah dengan navigasi materi dan sub materi ada pada sebelah kanan.
Interaktif Bamboomedia
Penggunaan CD multimedia
interaktif yang mandiri pada komputer multimedia atau yang telah disimpan dalam
webserver sebagai model kelas elektronik atau virtual dengan jaringan lokal
memberikan ruang dan waktu yang lebih banyak kepada guru untuk melakukan
bimbingan kepada anak didik dalam ruang kelas. Bandingkan dengan waktu
dihabiskan oleh guru dengan metode ceramah ! Konten multimedia yang disimpan
dalam webserver pada laboratorium kelas, dengan Grafic user interface berbasis
web atau yang dikembangkan dengan software animasi (flash) dilengkapi juga
dengan webcamera yang terhubung dengan internet menyebabkan situasi belajar
yang bisa membawa anak-anak menembus batas-batas dunia.
Lagi-lagi teknologi menjadi
pilihan utama, Teknologinya Teknologi Pendidikan akan semakin dirasakan dalam
merekayasa pembelajaran. Kehadiran Teknologi Pendidikan (Pembelajaran) merupakan
jawaban atas salah satu solusi mengatasi kendala-kendala belajar. Teknologi
pembelajaran dengan domain desain, pengembangan, pemanfaatan, evaluasi, proses
dan sumber belajar semakin hari sangat dirasakan kehadirannya.
Multimedia
bagi pendidik
Media pembelajaran hasil dari
sebuah budaya yang secara jelas untuk proses belajar. Hal ini karena segala
proses dari awal sampai selesaianya proses tersebut harus mencerminkan
pembelajaran itu sendiri, sebagai suatu usaha yang sadar dan disengaja,
bertujuan jelas dan pelaksanaanya terkendali. Dibawah ini adalah beberapa dari
kegunaan media antara lain :
1. Media mampu memberikan
rangsangan yang bervariasi kepada otak kita
Tampak pada gambar diatas kedua
belah otak harus dirangsang dengan media, sehingga interaktifitas antar
pebelajar dengan media terlebih interaktifitas antara belahan otak kiri dan
kanan saling saling mendukung terhadap infut berupa pesan-pesan yang siap
diolah.
2. Mengatasi keterbasan pengalaman siswa
Pengalaman anak-anak berbeda-beda, tergantung lingkungan. Oleh karena itu jika siswa tidak mungkin dibawa ke objek yang dipelajari, maka obyek itu dapat disajikan kepada siswa dengan cara yang berbeda. Sebuah cara yang berbeda adalah strategi yang patut dicari ketika hambatan-hambatan terjadi dalam proses penyampaian pesan belajar. Dalam proses pembelajaran, pesan dapat disampaikan lebih bermakna dengan bantuan sebuah media. Ketika anak mengalami keterbatasan dalam merekonstruksi sebuah obyek yang mungkin berada diluar daya jangkauan imajinasinya, maka gambar visual dapat memberikan persepsi yang utuh akan obyek yang disampaikan. Sebuah gambar visual seperti disajikan disamping menyiratkan makna lebih dari sekedar bahasa verbal.
3. Media dapat melampaui batas
ruang kelas
Banyak hal yang tidak bisa
dialami oleh siswa , hal ini karena obyek 1). Terlalu besar seperti misalnya
ketika peserta belajar disuruh melukiskan candi Borobudur ), 2) Obyek terlalu
kecil, 3). Gerakan yang terlalu lambat, 4) Gerakan yang terlalu cepat, 5) obyek
yang dipelajari terlalu kompleks, 6) bunyi-bunyi yang dipelajari terlalu halus,
7) rintangan-rintangan misalnya dalam mempelajari musim.
4. Media memungkinkan adanya
interaksi dengan langsung antara siswa dan lingkungan. Mereka tidak hanya diajak
”bicara tentang”, ”membaca tentang” gejala-gejala sosial namun lebih jauh kita
ajak untuk berkontak secara langsung dengannya.
5. Media menghasilkan keseragaman
pengamatan. Hal ini karena persepsi yang berbeda antara yang pernah melihat,
mendengar dan yang mengalami.
6. Media membangkitkan keinginan
dan minat baru
Kadangkala sebuah keinginan akan
muncul ketika dihadapan peserta belajar disajikan sebuah situasi dan kondisi
yang bisa mendorong peserta belajar untuk terinspirasi akan obyek yang mereka
lihat. Kemunculan fenomena baru dalam proses interaksi obyek yang disajikan
dengan harapan-harapan yang sempat terlintas bisa saja memberikan awal dari
semangat peserta belajar untuk melakukan komunikasi internal akan eksistensi
diri, harapan –harapan, cita-cita dimasa mendatang. Tidak jarang pula pesan
visual lebih lama mengendap dalam pikiran seseorang.
7. Media membangkitkan motivasi
dan meransang untuk belajar
Penggunaan media untuk
menunjukkan contoh dari kehidupan nyata dengan berbagai ragam bentuk kegiatan
yang bisa menginspirasi seseorang dalam kadar yang berbeda sangat disarankan
untuk melengkapi argumen-argumen ketika kata-kata lagi-lagi tidak bisa
menunjukkan fakta yang sebenarnya. Gambar disamping walaupun statis tentu akan
membawa pesan dan spirit berbeda ketika dilukiskan dengan bahasa verbal
8. Media memberikan pengalaman
yang integral/menyeluruh dari suatu yang konkrit maupun yang abstrak.
Pengalaman yang didapat baik dari kegiatan mengalami langsung suatu peristiwa,
sekedar sebagai pengamat dari kejauhan, atau menyaksikan peristiwa tunda dari
tanyangan gambar hidup seperti yang disajikan dengan video jelas media ini
mampu memberikan pengalaman yang menyeluruh.
9. Media memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar
mandiri.
10. Meningkatkan kemampuan
keterbacaan baru (new literacy), yaitu kemampuan untuk membedakan dan
menafsirkan obyek, tindakan dan lambang yang tampak, baik yang alami maupun
buatan manusia.
11. Media mampu meningkatkan efeks sosial, yaitu kesadaran
akan dunia sekitar
12. Media dapat meningkatkan
kemampuan ekspresi diri guru maupun siswa
Begitupula terhadap penggunaan
mutlimedia dalam pembelajaran dimana pemanfaatan multimedia akan optimal hanya
jika peserta belajar paham menggunakan teknologi dari multimedia itu sendiri.
Artinya bagaimana memperoleh manfaat yang optimal ketika menggunakan saja belum
terampil. Menggunakan dalam hal ini berkonotasi dengan sebuah alat (tools).
Sebagai sebuah alat, multimedia tentunya dipahami dulu cara-cara dan prosedur
yang berlaku dan panduan-panduan yang ada.
Penggunaan multimedia dalam
pembelajaran akan berbanding lurus dengan manfaatnya. Mengapa demikian? Kita
akan ambil contoh seorang ibu terampil menggunakan pisau ketika memotong bahan
sayuran akan memberikan manfaatnya optimal dari pisau yang digunakan. Kekurang
terampilan seorang ibu dalam mengenali jenis pisau, bentuk dan fungsi apakah
pisau itu bermata dua atau tidak akan menentukan manfaatnya. Artinya hasil
akhir potongan sayur akan sesuai yang diharapkan ketika ibu tersebut sangat
terampil menggunakan pisau. Bagaimana kalau ibu tadi menggunakan pisau kapak
untuk mengiris bawang merah? Bukan saja cara peruntukkan tidak tepat, lagian
cara menggunakannya bukan untuk peruntukannya. Lalu apa yang dpat anda
bayangkan manfaat yang bisa diambil.
Menurut Fenrich, 1997 ( Gatot :
2008 ) Manfaat multimedia pembelajaran bagi pengguna setelah mereka memahami
betul bagaimana menggunakan multimedia dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut :
• siswa
dapat belajar sesuai dengan kemampuan , kesiapan dan keinginan mereka. Artinya
pengguna sendirilah yang mengontrol proses pembelajaran.
• siswa
belajar dari tutor yang sabar (komputer) yang menyesuaikan diri dengan kemampuan dari siswa.
• siswa
akan terdorong untuk mengejar pengetahuan dan memperoleh umpan balik yang seketika.
• siswa
menghadapi suatu evaluasi yang obyektif melalui keikutsertaannya dalam latihan/tes yang disediakan.
• siswa
menikmati privasi di mana mereka tak perlu malu saat melakukan kesalahan.
• Belajar saat kebutuhan muncul (“just-in-time” learning).
• Belajar
kapan saja mereka mau tanpa terikat suatu waktu yang telah ditentukan.
Secara umum, media adalah semua
benda atau materi yang dapat digunakan sebagai alat bantu menyampaikan pesan
informasi kepada orang lain. Dengan bantuan media maka si
penerima pesan akan mudah menangkap isi informasi yang diberikan oleh si
pemberi pesan.
Media pembelajaran terbagi 3,
yaitu; media yang dapat dilihat (visual), yang dapat didengar (audio) dan media
yang dapat dilihat dan di dengar (audio-visual). Penggunaan jenis media ini
disesuaikan dengan kebutuhan.
Dengan itu multimedia bagi
pendidik sangatlah bermafaat, karena pendidik akan di beri kemudahan dalam
proses belajar, dan peserta didik akan lebih bersemangat dalam mengikuti proses
belajar. Peserta didik ketika melihat
sesuatu hal yang baru, mereka akan berimajinasi untuk membangun pola pikir
mereka melalui pengalaman mereka ketika mereka melihat dan mendengar.
Fungsi utama media bagi guru dan siswa dalam pembelajaran
adalah:
1.Mempermudah guru menyampaikan
materi pelajaran
Media menjadi alat bantu efektif
untuk memperlancar proses pembelajaran. Materi pelajaran yang dijelaskan guru
secara verbal semakin diperjelas oleh media yang digunakan. Begitu pula materi bersifat
abstrak dan sulit dijangkau oleh pemikiran siswa, menjadi lebih konkrit dengan
bantuan media. Tujuan pembelajaran akan mudah tercapai sehingga hasil belajar
siswa semakin optimal.
2.Memusatkan perhatian siswa
Media belajar yang digunakan akan
berfungsi untuk memusatkan perhatian siswa pada materi pelajaran yang sedang
dibahas. Apabila media yang digunakan menarik perhatian siswa maka besar
kemungkinan siswa lebih banyak mengetahui, memahami dan menguasai materi
pelajaran yang disampaikan.
3.Merangsang keingintahuan siswa
Naluri kuriositas (rasa ingin
tahu) siswa akan terangsang jika media yang digunakan benar-benar mampu
menyampaikan pesan penting sesuai dengan
materi pelajaran yang sedang dibahas.
4.Membangkitkan motivasi belajar
siswa
Penggunaan media dalam mengajar
merupakan salah satu upaya efektif untuk merangsang semangat belajar siswa. Ini
menjadi upaya guru untuk mengarahkan siswa untuk menggali materi pelajaran
seluas-luasnya sehingga tugas guru menjadi lebih ringan dalam menyampaikan
materi pelajaran.
5.Mencapai ketuntasan belajar
siswa
Penggunaan media dalam mengajar
akan mendekatkan siswa pada ketuntasan belajar secara individual maupun
klasikal. Muaranya adalah prestasi belajar siswa akan terwujud secara maksimal.
SMK Ma’arif Pameungpeuk terletak
di daerah garut selatan yang mana secara geografis jauh dari kehidupan hingar
bingarnya kota, saya ingat ketika tahun 2007 multimedia yang ada hanya audio
saja, dan yang mempunyai perangkat komputer sangat terbatas, ketika itu saya
memberikan pelajaran hanya lewat sistem ceramah dan yang tejadi saya menjadi
bosan begitu juga peserta didik banyak yang tidak bersemangat, saya mencoba
merubah pengajaran dengan menggunakan gambar – gambar yang di potong dari
beberapa majalah dan Alhamdulillah ada perubahan yang sangat signifikan, akan
tetapi masih sedikit sulit karena media yang digunakan harus di tempel dan
mencari gambar yang sesuai dengan pelajaran sangat terbatas.
Sangatlah terasa bagi pendidik dalam menstransferkan ilmu kepda peserta didik dengan menggunakan multimedia, marilah kepada para pendidik untuk merubah cara pembelajaran dengan menggunakan multimedia sebagai sarana belajar, tidaklah rugi jika kita semua belajar menggunakan multimedia
Mungkin ini yang saya bisa sampaikan tentang multimedia bagi seorang pendidik, mudah-mudahn bermanfaat....
Referensi
http://hartina129b.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-multimedia-dan-contohnya.html diambil tanggal 19 maret 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Multimedia diambil tanggal 19 maret 2017
http://chachados.blogspot.co.id/2010/10/tentang-multimedia.html diambil tanggal 19 maret 2017
http://kelompoklimaskdua.blogspot.co.id/2014/09/sejarah-multimedia-dari-dulu-sampai.html diambil tanggal 19 maret 2017
http://harrykusumad3ti.blogspot.co.id/2016/03/sejarah-dan-perkembangan-multimedia.html diambil tanggal 19 maret 2017
http://www.matrapendidikan.com/2016/06/fungsi-media-bagi-guru-dan-siswa.html diambil tanggal 19 maret 2017
Kereennnnn.....lanjut oommm
BalasHapus